Saturday, December 03, 2005

Kekerasan pada Ismi

Semalam saya menonton sebuah acara derap hukum yang mengulas tentang penganiayaan terhadap anak-anak. Kasus ini baru saja terungkap beberapa hari yang lalu yang menimpa seorang anak perempuan bernama Ismi, 9 tahun. Ismi sering mendapat pukulan dan perlakuan kasar dari orang tuanya angkatnya. Ibu angkatnya ini mengelola yayasan persalinan atau sering disebut oleh warga sekitar rumah pelaku sebagai yayasan Ibu suri di daerah Bekasi. Setelah memperoleh banyak informasi dari masyarakat sekitar yayasan, polisi langsung mendatangi rumah pelaku, dan menemukan Ismi sedang dikurung didalam kamar mandi yang sudah hampir lebih dari 2 hari kedinginan dan kelaparan.

Ketika saya melihat Ismi di TV, sedih sekali melihatnya. Coba deh bayangkan anak-anak seumur Ismi, sering sekali mendapat perlakuan yang amat sangat kasar dari Ibu angkat. Ismi sering dipukul pakai gayung, lalu matanya sering diolesi oleh balsam, cabe merah, sehingga mengakibatkan matanya menjadi kurang dapat melihat dengan jelas. Kondisi Ismi sangat memperhatinkan sekali, seluruh tubuhnya penuh dengan luka2 dari hasil perlakuan kasar Ibu Suri itu. Sekarang Ismi berada di Bambu Apus bersama orang yang bisa memberikan perhatian dan memberikan kasih sayang sehingga dapat memulihkan baik kondisi psikologis maupun kondisi fisik Ismi. Lalu dari pengakuan salah satu tetangga, sering mendengar jeritan minta tolong dan kesakitan setiap jam 1-2 malam.

Dari pengakuan sang pelaku mengatakan bahwa Ismi anak yang bandel sekali, tidak bisa dikasih tahu, lalu katanya sering melakukan hal yang membuat pelaku menjadi emosional. Dia menyebutkan misalnya ada bayi yang baru lahir di rumah atau lagi dititipkan disitu lalu di tutup mukanya pakai bantal, yang mengakibatkan bayi itu tidak bisa bernafas, yah karena emosi dipukul aja. Lalu ada satu lagi contoh yang bagi saya ini merupakan sesuatu yang wajar dan sering dilakukan oleh anak, yaitu bermain air saat mereka mandi, pelaku mengatakan kalo Ismi disuruh mandi, tapi malah main air, langsung dipukul kepalanya dengan gayung….

Ya Allah, kenapa anak2 yang tidak berdosa, dan masih ingin merasakan asyiknya bermain, malah mendapat kekerasan dari pihak orang tuanya.. aduh sedih deh lihatnya, apalagi pas liat Isminya... tidak adakah cara yang lebih baik dari pada memberikan kekerasan pada anak2. Saya yakin anak2 pasti bisa diberikan pengertian dan penjelasan, bukan dengan kekerasan secara fisik. Anak2 justru lebih senang diberikan penjelasan, pengertian dengan penuh kasih sayang, dan jika anak2 diberikan tindakan kekerasan malah membuat mereka akan mengulangi perbuatan mereka lagi...bukan begitu bukan....

5 comments:

Anonymous said...

kekerasan sudah jadi bagian hidup kita. amarah manusia memang kerap melampaui batas kemanusiaan itu sendiri.

L. Pralangga said...

Semua itu mengakar pada orangtuanya - bagaimana anak itu diperlakukan, seperti itulah kelak kemudian menjadi.. tragis memang.

Mudah2an dengan ulasan berita itu akn lebih bnyak orangtua (yang meski kurang berpendidikan tinggi) masih mengandalkan hati nurani dlm membesarkan anak2nya.

Sama kok di Monrovia juga begitu - orang2tua banyak yang berlaku kasar thd anaknya..gak heran banyak anak lari kehutan dan di rekrut sbg prajurit belia (child soldiers) :)

Anonymous said...

mala kok postingna pas banget ama yang baru2 ini aku baca...:((

aku menangis buat anak2 itu. miris..speechless...di sini juga sama parahnya...sakit...pengen teriak rasanya...banyak banget kasus ke anak2...

kok tega!!!

terakhir malah kasus child abuse malah di kindergarten langsung..ama gurunya sendiri...duh...rasanya...

dimana coba nuraninya... ;((

-ari-

Saptomo said...

tapi kadang2 klo anak memang susah dibilangin boleh maen fisik...tapi dalam batas yang wajar hohoho

Mala FDM said...

Buat Semua: Makasih banyak yah sudah mau comment di postingan kali ini, akan tetapi saya masih belum bisa memberikan respon....
Buat luigi dan windede: makasih banyak yah sudah mau mampir di blog saya...