Tingkat kesadaran pengguna kendaraan di Jakarta masih sangat rendah sekali untuk dapat mematuhi peraturan yang ada. Padahal dengan mematuhi peraturan yang ada, tidak akan memberikan kerugian justru akan memberikan keselamatan. Tapi masih ada saja yang berani melanggar peraturan ini, dan kalau terjadi kecelakaan lalu menyalahkan polisi, menyalahkan pembuat peraturan dan lain-lain. Kapan pengendara kendaraan bermotor itu bisa mematuhi pada peraturan yang ada, sehingga kalau di jalan juga memberikan kenyamanan berlalu lintas, enggak panik dan stress lagi di jalan.
Seperti di jalan tol yang hampir setiap hari selalu padat sekali apalagi pada jam berangkat dan pulang kantor, bahkan di hari libur, mobil hanya bisa jalan seperti semut, pelan sekali. Sehingga jalur yang ada di jalan tol penuh sekali, dan seperti biasa bahu jalan juga digunakan. Padahal peraturan yang berlaku jalur yang hanya dapat digunakan hanya empat jalur saja. Akan tetapi ada saja orang yang tidak bisa tertib dan disiplin, jadilah bahu jalan digunakan juga. Namun belakang ini polisi mulai memberlakukan pelarangan menggunakan bahu jalan, agar tol bisa lebih tertib. Sehingga untuk memberlakukan peraturan ini, polisi lalu lintas selalu berjaga2 di jalur lambat. Setiap ada mobil yang lewat jalur itu akan langsung di tilang. Kadang-kadang dihalangi dengan pembatas supaya tidak ada mobil yang berani melewati jalur ini. Tapi peraturan hanya tinggal sebuah peraturan saja. Kalau tidak ada polisi, jalur itu selalu dilewati oleh mobil, tapi kalau ada polisi ada yang berani melewati jalur itu dan ada juga yang tidak berani melewati jalur itu.
Keadaan di atas sering membuat saya merasa heran sekali apalagi ketika saya melihat ada mobil-mobil yang sudah tahu dilarang lewat bahu jalan tapi masih juga suka mencuri-curi untuk lewat jalur itu, apalagi sampai sudah dijagain masih juga mau lewat situ, sungguh sangat keterlaluan. Masak harus selalu dijagain dengan polisi baru bisa teratur dan tertib, tapi kalau tidak dijagain tidak bisa tertib. Sampai ada motto kalau peraturan itu ada buat dilanggar bukan untuk dipatuhi. Walah kacau sekali kalau sangat banyak sekali orang yang menganut paham itu, bisa bikin Republik ini hancur karena peraturan seperti itu saja masih ada yang mau melanggar. So, supaya enggak jadi kacau...
Mari patuhi peraturan yuk!!
Seperti di jalan tol yang hampir setiap hari selalu padat sekali apalagi pada jam berangkat dan pulang kantor, bahkan di hari libur, mobil hanya bisa jalan seperti semut, pelan sekali. Sehingga jalur yang ada di jalan tol penuh sekali, dan seperti biasa bahu jalan juga digunakan. Padahal peraturan yang berlaku jalur yang hanya dapat digunakan hanya empat jalur saja. Akan tetapi ada saja orang yang tidak bisa tertib dan disiplin, jadilah bahu jalan digunakan juga. Namun belakang ini polisi mulai memberlakukan pelarangan menggunakan bahu jalan, agar tol bisa lebih tertib. Sehingga untuk memberlakukan peraturan ini, polisi lalu lintas selalu berjaga2 di jalur lambat. Setiap ada mobil yang lewat jalur itu akan langsung di tilang. Kadang-kadang dihalangi dengan pembatas supaya tidak ada mobil yang berani melewati jalur ini. Tapi peraturan hanya tinggal sebuah peraturan saja. Kalau tidak ada polisi, jalur itu selalu dilewati oleh mobil, tapi kalau ada polisi ada yang berani melewati jalur itu dan ada juga yang tidak berani melewati jalur itu.
Keadaan di atas sering membuat saya merasa heran sekali apalagi ketika saya melihat ada mobil-mobil yang sudah tahu dilarang lewat bahu jalan tapi masih juga suka mencuri-curi untuk lewat jalur itu, apalagi sampai sudah dijagain masih juga mau lewat situ, sungguh sangat keterlaluan. Masak harus selalu dijagain dengan polisi baru bisa teratur dan tertib, tapi kalau tidak dijagain tidak bisa tertib. Sampai ada motto kalau peraturan itu ada buat dilanggar bukan untuk dipatuhi. Walah kacau sekali kalau sangat banyak sekali orang yang menganut paham itu, bisa bikin Republik ini hancur karena peraturan seperti itu saja masih ada yang mau melanggar. So, supaya enggak jadi kacau...
Mari patuhi peraturan yuk!!
No comments:
Post a Comment